Menilai sesuatu dari kaca mata dunia semata akan menjerumuskan kita
pada kebodohan yang merugikaan. Janganlah sekali-kali menikmati kehidupan dunia
tanpa bersyukur dan ingat kepada-Nya, karena itu semua akan musnah dan tak ada
artinya dimata sang Kuasa. Berbuatlah baik sebagaimana yang telah diperintahkan-Nya
dalam al-Qur’an.
Mungkin ini akan menjadi sebuah pelajaran yang berarti bagi kita
sebagai manusia yang hidup di dunia dalam menentukan pendamping.
Hidup ini adalah sebuah pilihan, ketika kita di sandingkan dengan
beberapa pilihan maka kita akan melihatnya secara kasat mata. Pilihan yang
sudah kita yakini akan menjadikan sebuah tanggung jawab dan resiko dengan
segala konsekuensinya. Kita yang telah memilih harus siap dan tegas jikalau ada
permasalahan yang datang karena kita sendiri yang sudah mengambil resiko itu.
Ingatlah, setiap permasalahan pasti aka nada jalan keluarnya selagi kita
senantiasa selalu berdo’a dan memohon petunjuk kepada-Nya demi kebaikan kita
bersama.
Begitupun kita dalam memilih pasangan, mak berhati-hatilah.
Layaknya ada seorang laki-laki telah memilih seorang perempuan karena kesepian.
Laki-laki ini akan selalu berbuat baik demi perempuan itu karena laki-laki ini
merasa bahwa dirinya tak ingin lagi disakiti oleh perempuan. Sungguh laki-laki
yang berhati mulia. Dengan rasa saling suka, laki-laki dan perempuan itu
menjalani hubungan yang harmonis. Tak lama kemudian, laki-laki ini merasa jenuh
karena sikap protektif seorang perempuan yang mengganggu batinnya. Sang
laki-laki itupun mulai memperlihatkan ketidak sukanya terhadap perempuan
tersebut, dengan itu laki-laki menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang
salah ketika usianya yang masih cukup muda serta dengan pacaran akan
menimbulkan kejadian yang maksiat.
Dengan kesadarnya, laki-laki itu sedikit demi sedikit menjelaskan
apa yang sudah disadarinya kepada perempuan itu. Kemudian, perempuan memutuskan
bahwa dirinya dengan laki-laki itu tidak akan bersama-sama lagi (putus).
Laki-laki terlihat lega karena perempuan telah mengambil keputusan yang cukup
baik baginya meskipun perempuan merasa sangat sakit hati sekali. Akhirnya
mereka berdua putus dengan baik-baik dan saling pengertian.
Tiga hari kemudian, perempuan mempunyai sahabat yang setia
mendengar semua ceritanya. Ketika itu sahabat emosi setelah mendengar cerita
perempuan itu. Tiba-tiba sahabat menemui laki-laki itu karena sahabat tidak
menerima keputusan yang sudah mereka ambil. Sahabat tidak ingin melihat
perempuan itu sakit hati karena ulah laki-laki. Dengan sabar laki-laki menerima
semua celaan yang terlontar dari mulut sahabat. Laki-laki itu meminta maaf
karena sudah mengecewakan perempuan dan akhirnya perempuan serta sahabat
menerima itu. Mereka sama-sama menjadi teman dan tidak ada lagi hubungan
special ataupun musuh.
Sahabat melihat perempuan yang sering kali terlihat sedih
membuatnya kasihan dan tak berhenti untuk menghibur. Laki-laki itu juga merasa
bersalah karena sudah membuat perempuan itu sakit hati, tapi laki-laki itu juga
merasa sakit hati dan kecewa setelah mengetahui sikap sahabat dan perempuan itu
sendiri. Pada akhirnya mereka merasakan hal yang sama dan berharap bisa cepat
melupakan kejadian-kejadian yang sudah terjadi.
Kisah ini memberikan sedikit peringatan terhadap setiap manusia
bahwa hidup itu tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka
dari itu, bersiap-siaplah kalian demi kelancaran harapan yang kita inginkan.
Pelajaran ini sangat berarti bagi saya, karena saya masih berada
dibangku kuliyah yang bertanggung jawab sebagai mahasiswa professional.
Ketika melihat bermacam-macam problem yang ada dikampus,
sahabat-sahabatku lebih cenderung bermasalah dengan kisah cintanya bahkan aku
sendiri juga begitu. Melihat sosok gadis yang polos, cantik dan lemah lembut,
aku kembali mendapatkan pelajaran. Gadis polos yang sedang direnggut masalah
cinta, antara dirinya, orang tuanya serta dua teman laki-lakinya. Masalah yang
cukup rumit membuat konsentrasi kuliyahnya buyar dan tak ada arah. Gadis polos
di hadapkan pada pilihan-pilihan yang hadir paa hidupnya dan dengan cepat Gadis
polos harus menentukan semua itu. Dua laki-laki yang sama-sama suka pada Gadis
polos situ, berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Dua laki-laki sama-sama serius
dengan Gadis polos itu, mereka mengucapkan kata indah dan meyakinkan sehingga
membuat Gadis polos berada dalam kebingungan. Sejujurnya, Gadis polos itu sejak
SMP sudah dijodohkan oleh orang tuanya dengan salah satu diantara dua laki-laki
( laki-laki 1 ). Akan tetapi, Gadis polos itu tidak mengetahui kalau perjodohan
itu masih berlaku sampai dia kuliyah karena selama dia duduk di bangku SMA
tidak ada tindak lanjut mengenai perjodohan itu. Bukan salah Gadis polos untuk
memilih apa yang akan dia pilih. Orang tua mengharapkan Gadis polos untuk
melanjutkan hidupnya dengan laki-laki 1 pilihan mereka. Akan tetapi, Gadis
polos tidak bisa memilih laki-laki 1 karena Gadis polos merasa sudah tidak ada
lagi rasa cinta pada dia. Keadaan orang tua dengan Gadis polos semakin memanas
dan memunculkan beberapa masalah. Pada akhirnya orang tua memberikan
peringatan-peringatan serta kebebasan untuk memilih kepada Gadis polos.
Gadis polos memilih untuk bergandeng dengan laki-laki 2 yang sudah
menyatakan cintanya dengan serius dan tulus akan selalu menjaganya sampai kelak
nanti. Gadis polos merasa nyaman ketika sudah memilihnya, tapi dibalik
kenyamanannya Gadis polos masih ragu kalau hubungannya akan sampai pada akhir
nanti karena orang tua merasa kecewa terhadap pilihannya. Orang tua berharap
agar Gadis polos melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa dengan belajar yang
baik dan benar.
Hubungan antara Gadis polos berjalan dengan penuh keragu-raguan
selain itu hubungan mereka masih bersama dan mencoba untuk saling melengkapi.
Beberapa bulan kemudian hubungan mereka
kandas karena laki-laki 2 yang pintar dan lembut ini telah memutuskan untuk
tidak lagi berhubungan dengan Gadis polos. Betapa kecewanya Gadis polos ini
bahkan aku sebagai sahabatnya sangat merasakan sakit yang dirasakan sahabatku
ini.
Tidak disangka-sangka laki-laki yang lembut dan tulus mengucapkan
kata yang menjadi harapan Gadis polos itu sirna sudah, dia telah menghianati
Gadis polos, kepercayaan Gadis polos telah hilang. Kini Gadis polos trauma dan
psikisnya terganggu, segala aktivitas yang dilakukan menjadi berantakan, kuliah
pun terbengkalai bahkan nilai UAS menurun. Sempat terfikir bahwa Gadis polos
ingin pindah kampus karena tidak tahan dengan kejadian yang sudah dialami. Akan
tetapi, sahabat mencegah Gadis polos untuk tidak pindah kampus karena akan
semakin merugikan dirinya. Butuh waktu untuk melupakan orang yang telah
menghianati kita.
Kisah ini sungguh menjadikan kita pelajaran yang berharga karena
banyaknya resiko yang dipertaruhkan. Mungkin ini adalah jawaban atas keraguan
cinta dari Gadis polos. Banyak penyesalan yang hadir, mulai dari bantahan
terhadap orang tua demi memperjuangkan cintanya, rela menyakiti hati orang lain
demi keinginannya. Sungguh ironis sekali, pembelaan yang sudah diberikan Gadis
polos ternyata dibalas dengan tangan kosong.
Lagi-lagi kita haruslah tegas dalam memilih pasangan, ini adalah
cinta yang akan membawa kita pada kebahagiaan kelak bukan hanya permainan cinta
biasa. Ingatlah kalian laki-laki dan perempuan, ini bukan hanya pengalaman tapi
ini adalah pelajaran yang harus kita renungkan baik-baik. Kita sudah dewasa
kawan, aku tidak ingin terjebak dalam permainan cinta.
Bagiku semua yang terjadi, akan menjadikan tambahan ilmu untuk
lebih memilah-milah pasangan. Mungkin aku lebih berhati-hati untuk masalah ini.
mungkin kisah cintaku tidaklah jelas, akan tetapi bagiku ini sudah sangatlah
jelas. Aku sudah berjanji dan berkomitmen untuk masalah pasangan. Dengan
kepercayaan orang tuaku terhadapku, mereka memberikan pesan untukku agar aku
bisa lebih berfokus pada kuliyahku. Ini yang telah menjadikan peganganku untuk
sekarang ini. Alhamdulillah, semua ini bisa aku jaga meski banyaknya
iming-iming dari orang-orang yang ada disekitarku
Yakinlah terhadap apapun yang kamu pilih, karena pilihan yang
terbaik akan menjadikan dirimu baik pula. Pilihan yang beresiko pasti akan ada
jalan keluarnya. Nikmatilah hidup ini dengan baik, jangan pernah sia-siakan
hidup yang hanya sekali di dunia ini. Cintailah Allah dan nabimu, cintailah
orang tua dan saudaramu, percayalah mereka akan mencintaimu sepanjang masa.
Jombang, 7 februari 2013 “IAP”