Kamis, 07 Februari 2013

belajar dari pengalaman (jangan salah pilih)


Menilai sesuatu dari kaca mata dunia semata akan menjerumuskan kita pada kebodohan yang merugikaan. Janganlah sekali-kali menikmati kehidupan dunia tanpa bersyukur dan ingat kepada-Nya, karena itu semua akan musnah dan tak ada artinya dimata sang Kuasa. Berbuatlah baik sebagaimana yang telah diperintahkan-Nya dalam al-Qur’an.
Mungkin ini akan menjadi sebuah pelajaran yang berarti bagi kita sebagai manusia yang hidup di dunia dalam menentukan pendamping.
Hidup ini adalah sebuah pilihan, ketika kita di sandingkan dengan beberapa pilihan maka kita akan melihatnya secara kasat mata. Pilihan yang sudah kita yakini akan menjadikan sebuah tanggung jawab dan resiko dengan segala konsekuensinya. Kita yang telah memilih harus siap dan tegas jikalau ada permasalahan yang datang karena kita sendiri yang sudah mengambil resiko itu. Ingatlah, setiap permasalahan pasti aka nada jalan keluarnya selagi kita senantiasa selalu berdo’a dan memohon petunjuk kepada-Nya demi kebaikan kita bersama.
Begitupun kita dalam memilih pasangan, mak berhati-hatilah. Layaknya ada seorang laki-laki telah memilih seorang perempuan karena kesepian. Laki-laki ini akan selalu berbuat baik demi perempuan itu karena laki-laki ini merasa bahwa dirinya tak ingin lagi disakiti oleh perempuan. Sungguh laki-laki yang berhati mulia. Dengan rasa saling suka, laki-laki dan perempuan itu menjalani hubungan yang harmonis. Tak lama kemudian, laki-laki ini merasa jenuh karena sikap protektif seorang perempuan yang mengganggu batinnya. Sang laki-laki itupun mulai memperlihatkan ketidak sukanya terhadap perempuan tersebut, dengan itu laki-laki menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang salah ketika usianya yang masih cukup muda serta dengan pacaran akan menimbulkan kejadian yang maksiat.
Dengan kesadarnya, laki-laki itu sedikit demi sedikit menjelaskan apa yang sudah disadarinya kepada perempuan itu. Kemudian, perempuan memutuskan bahwa dirinya dengan laki-laki itu tidak akan bersama-sama lagi (putus). Laki-laki terlihat lega karena perempuan telah mengambil keputusan yang cukup baik baginya meskipun perempuan merasa sangat sakit hati sekali. Akhirnya mereka berdua putus dengan baik-baik dan saling pengertian.
Tiga hari kemudian, perempuan mempunyai sahabat yang setia mendengar semua ceritanya. Ketika itu sahabat emosi setelah mendengar cerita perempuan itu. Tiba-tiba sahabat menemui laki-laki itu karena sahabat tidak menerima keputusan yang sudah mereka ambil. Sahabat tidak ingin melihat perempuan itu sakit hati karena ulah laki-laki. Dengan sabar laki-laki menerima semua celaan yang terlontar dari mulut sahabat. Laki-laki itu meminta maaf karena sudah mengecewakan perempuan dan akhirnya perempuan serta sahabat menerima itu. Mereka sama-sama menjadi teman dan tidak ada lagi hubungan special ataupun musuh.
Sahabat melihat perempuan yang sering kali terlihat sedih membuatnya kasihan dan tak berhenti untuk menghibur. Laki-laki itu juga merasa bersalah karena sudah membuat perempuan itu sakit hati, tapi laki-laki itu juga merasa sakit hati dan kecewa setelah mengetahui sikap sahabat dan perempuan itu sendiri. Pada akhirnya mereka merasakan hal yang sama dan berharap bisa cepat melupakan kejadian-kejadian yang sudah terjadi.
Kisah ini memberikan sedikit peringatan terhadap setiap manusia bahwa hidup itu tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Maka dari itu, bersiap-siaplah kalian demi kelancaran harapan yang kita inginkan.
Pelajaran ini sangat berarti bagi saya, karena saya masih berada dibangku kuliyah yang bertanggung jawab sebagai mahasiswa professional.
Ketika melihat bermacam-macam problem yang ada dikampus, sahabat-sahabatku lebih cenderung bermasalah dengan kisah cintanya bahkan aku sendiri juga begitu. Melihat sosok gadis yang polos, cantik dan lemah lembut, aku kembali mendapatkan pelajaran. Gadis polos yang sedang direnggut masalah cinta, antara dirinya, orang tuanya serta dua teman laki-lakinya. Masalah yang cukup rumit membuat konsentrasi kuliyahnya buyar dan tak ada arah. Gadis polos di hadapkan pada pilihan-pilihan yang hadir paa hidupnya dan dengan cepat Gadis polos harus menentukan semua itu. Dua laki-laki yang sama-sama suka pada Gadis polos situ, berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Dua laki-laki sama-sama serius dengan Gadis polos itu, mereka mengucapkan kata indah dan meyakinkan sehingga membuat Gadis polos berada dalam kebingungan. Sejujurnya, Gadis polos itu sejak SMP sudah dijodohkan oleh orang tuanya dengan salah satu diantara dua laki-laki ( laki-laki 1 ). Akan tetapi, Gadis polos itu tidak mengetahui kalau perjodohan itu masih berlaku sampai dia kuliyah karena selama dia duduk di bangku SMA tidak ada tindak lanjut mengenai perjodohan itu. Bukan salah Gadis polos untuk memilih apa yang akan dia pilih. Orang tua mengharapkan Gadis polos untuk melanjutkan hidupnya dengan laki-laki 1 pilihan mereka. Akan tetapi, Gadis polos tidak bisa memilih laki-laki 1 karena Gadis polos merasa sudah tidak ada lagi rasa cinta pada dia. Keadaan orang tua dengan Gadis polos semakin memanas dan memunculkan beberapa masalah. Pada akhirnya orang tua memberikan peringatan-peringatan serta kebebasan untuk memilih kepada Gadis polos.
Gadis polos memilih untuk bergandeng dengan laki-laki 2 yang sudah menyatakan cintanya dengan serius dan tulus akan selalu menjaganya sampai kelak nanti. Gadis polos merasa nyaman ketika sudah memilihnya, tapi dibalik kenyamanannya Gadis polos masih ragu kalau hubungannya akan sampai pada akhir nanti karena orang tua merasa kecewa terhadap pilihannya. Orang tua berharap agar Gadis polos melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa dengan belajar yang baik dan benar.
Hubungan antara Gadis polos berjalan dengan penuh keragu-raguan selain itu hubungan mereka masih bersama dan mencoba untuk saling melengkapi. Beberapa bulan kemudian  hubungan mereka kandas karena laki-laki 2 yang pintar dan lembut ini telah memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Gadis polos. Betapa kecewanya Gadis polos ini bahkan aku sebagai sahabatnya sangat merasakan sakit yang dirasakan sahabatku ini.
Tidak disangka-sangka laki-laki yang lembut dan tulus mengucapkan kata yang menjadi harapan Gadis polos itu sirna sudah, dia telah menghianati Gadis polos, kepercayaan Gadis polos telah hilang. Kini Gadis polos trauma dan psikisnya terganggu, segala aktivitas yang dilakukan menjadi berantakan, kuliah pun terbengkalai bahkan nilai UAS menurun. Sempat terfikir bahwa Gadis polos ingin pindah kampus karena tidak tahan dengan kejadian yang sudah dialami. Akan tetapi, sahabat mencegah Gadis polos untuk tidak pindah kampus karena akan semakin merugikan dirinya. Butuh waktu untuk melupakan orang yang telah menghianati kita.
Kisah ini sungguh menjadikan kita pelajaran yang berharga karena banyaknya resiko yang dipertaruhkan. Mungkin ini adalah jawaban atas keraguan cinta dari Gadis polos. Banyak penyesalan yang hadir, mulai dari bantahan terhadap orang tua demi memperjuangkan cintanya, rela menyakiti hati orang lain demi keinginannya. Sungguh ironis sekali, pembelaan yang sudah diberikan Gadis polos ternyata dibalas dengan tangan kosong.
Lagi-lagi kita haruslah tegas dalam memilih pasangan, ini adalah cinta yang akan membawa kita pada kebahagiaan kelak bukan hanya permainan cinta biasa. Ingatlah kalian laki-laki dan perempuan, ini bukan hanya pengalaman tapi ini adalah pelajaran yang harus kita renungkan baik-baik. Kita sudah dewasa kawan, aku tidak ingin terjebak dalam permainan cinta.
Bagiku semua yang terjadi, akan menjadikan tambahan ilmu untuk lebih memilah-milah pasangan. Mungkin aku lebih berhati-hati untuk masalah ini. mungkin kisah cintaku tidaklah jelas, akan tetapi bagiku ini sudah sangatlah jelas. Aku sudah berjanji dan berkomitmen untuk masalah pasangan. Dengan kepercayaan orang tuaku terhadapku, mereka memberikan pesan untukku agar aku bisa lebih berfokus pada kuliyahku. Ini yang telah menjadikan peganganku untuk sekarang ini. Alhamdulillah, semua ini bisa aku jaga meski banyaknya iming-iming dari orang-orang yang ada disekitarku
Yakinlah terhadap apapun yang kamu pilih, karena pilihan yang terbaik akan menjadikan dirimu baik pula. Pilihan yang beresiko pasti akan ada jalan keluarnya. Nikmatilah hidup ini dengan baik, jangan pernah sia-siakan hidup yang hanya sekali di dunia ini. Cintailah Allah dan nabimu, cintailah orang tua dan saudaramu, percayalah mereka akan mencintaimu sepanjang masa.    
Jombang, 7 februari 2013 “IAP”